
Data are obtained with questionnaire of Knowledge of Diabetic Diet Questionnaire (KDDQ), a Self-Management Dietary Behaviors Questionnaire (SMDBQ), and a stress level on a diet. The total samples obtained were 106 respondents with multistage sampling, inclusion criteria included patients with DM <5 years with a range of ages 35-55 years, did not use insulin injection, DM patients were still married and lived with their families. This study uses a cross-sectional design. The purpose of this study was to determine the relationship between knowledge and diabetes self-management with stress levels of people with diabetes mellitus who went on a diet. Knowledge is very important in developing diabetes self-management to prevent the risk of long-term complications with a strict diet. Kata Kunci: diabetes melitus, diet, self-management, tingkat stres Abstract The correlation between knowledge level and diabetes self-management towards stress level of patients DM with diet. Penelitian selanjutnya diharapkan bisa menggunakan responden dengan wilayah yang lebih luas dan serta mengembangkan intervensi yang lebih baik untuk meningkatkan pengetahuan tentang diet pada pasien diabetes melitus. Diabetes self-management memiliki hubungan yang sangat kuat dari pada tingkat pengetahuan terhadap tingkat stress pasien diabetes yang menjalani diet. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan (p=0,049 r=-0,192) dan diabetes self-management (p=0,000 r=-0,341) memiliki hubungan terhadap tingkat stress saat menjalani diet. Kemudian dianalisis dengan uji Spearman test. Data didapatkan dengan kuesioner Knowledge of Diabetic Diet Questionnaire, Self-Management Dietary Behaviors Questionnaire, dan tingkat stress menjalani diet. Jumlah total sampel didapatkan sebesar 106 responden dengan multistage sampling, Kriteria inklusi meliputi pasien DM <5 tahun dengan rentang usia 35-55 tahun, tidak menggunakan insulin injeksi, Pasien DM masih berkeluarga dan tinggal dengan keluarganya. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan diabetes self-management dengan tingkat stress pasien diabetes melitus yang menjalani diet. Pengetahuan sangat penting dalam mengembangkan diabetes self-management untuk mencegah resiko komplikasi jangka panjang dengan diet yang ketat. Sedangkan faktor risiko yang tidak berpengaruh terhadap penyakit diabetes melitus adalah aktivitas fisik, konsumsi buah/sayur setiap hari, dan etnis orang tua. Faktor risiko yang memiliki pengaruh terhadap penyakit diabetes melitus adalah jenis kelamin, umur, BMI (Body Mass Index), lingkar pinggang, riwayat hipertensi, riwayat gula darah tinggi, riwayat keluarga positif diabetes, dan tingkat pendidikan. Hasil penelitian menunjukan bahwa 57,7% responden termasuk kedalam kategori risiko tinggi, 34,5% risiko sedang, dan 7,7% risiko rendah terhadap penyakit diabetes melitus. Parameter yang diamati adalah kategori risiko dan faktor-faktor risiko yang berpengaruh terhadap diabetes melitus.

Pengumpulan data mengunakan kuesioner CANRISK (The Canadian Diabetes Risk Questionnaire) dan dianalisis dengan menggunakan uji Mann-Whitney dan uji Kruskal-Wallis dengan tingkat signifikan α<0,05. Penelitian ini menggunakan metoda cross sectional survey dengan pengambilan data secara prospektif. Telah dilakukan survei risiko penyakit diabetes melitus terhadap 348 orang masyarakat di Kota Padang. In conclusion, the research finds out that if seen from the cost (p=0.795), the human and the analogue insulin were not significantly different. Furthermore, the research also shows that the average cost of 30-day medication of single human insulin was Rp3,190,997.43, while the one of analogue insulin was Rp3,188,832.35. The research result suggests that after Mann Whitney Test, the human and analogue insulin were not significantly different seen from the clinical outcome result showing FPG (p=0.676), 2HPP (p=0.175), HbA1c (p=0.0445) and from the cost result (p=0.795). Kolmogorov Smirnov normality test was applied in this research. The cost data were collected from the outpatients’ payment receipts provided by the Hospital’s Financial Department. The clinical outcome data, such as fasting plasma glucose (FPG), two-hour postprandial plasma glucose (2HPP), and Hemoglobin A1c (HbA1c), were garnered from the patients’ medical records. The medication profile data were collected from the medicine administration at the Hospital Pharmacy Installation.

The data collection was conducted retrospectively, taking samples of 121 outpatients, of which 83 outpatients were evaluated for their clinical outcome.
